KATALAJU.COM

Copyright © KATALAJU
All rights reserved
Desain by : KATALAJU

Berita Viral Diminta Takedown, Nama Polisi & Wartawan Senior Diseret Mimi

Pekanbaru – Polemik mencuat terkait PT Nusantara Globalindo Mitra Energi dan sosok bernama Mimi. Publik dikejutkan ketika pihak yang mengaku mewakili perusahaan itu tidak hanya menyampaikan klarifikasi, tetapi juga menuntut agar berita investigasi yang sudah tayang dan viral segera diturunkan.

Alih-alih meluruskan persoalan, Mimi justru melontarkan pernyataan kontroversial yang menyeret nama aparat kepolisian hingga wartawan senior. Situasi ini membuat isu mafia solar di Riau semakin panas dan penuh tanda tanya.

Dalam sebuah percakapan yang terekam, Mimi menyebut mobil tangki biru putih berlogo PT Nusantara Globalindo Mitra Energi—yang terpantau berada di gudang ilegal milik Wilson—sebenarnya telah dijual lebih dari setahun lalu. Namun, bukannya menempuh jalur hukum terhadap Wilson yang masih menggunakan identitas perusahaan tersebut, Mimi justru menyudutkan media yang menyiarkan hasil investigasi lapangan.

Yang mengejutkan, Mimi bahkan menyeret nama institusi kepolisian dan sejumlah wartawan senior.

“Itu mobil dibeli lewat orang Polres Rengat. Saya juga sudah komunikasi sama teman-teman wartawan senior, Bang Romy, Dian, Bang Wahyudi, mereka semua sahabat saya. Jadi saya gak mau perusahaan kami terus disudutkan,” ungkap Mimi dengan nada emosional.

Pernyataan ini langsung dibantah tegas. Wartawan senior Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H. menegaskan tidak pernah mengenal, apalagi dihubungi pihak bernama Mimi.

“Saya tidak pernah mengenal, apalagi dihubungi oleh yang namanya Mimi dari PT Nusantara Globalindo Mitra Energi,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Klarifikasi yang seharusnya menjadi hak jawab justru berubah menyerupai ancaman. Publik pun bertanya-tanya: apakah ini strategi untuk menekan media, atau upaya cuci tangan dengan menyeret pihak lain?

Pertanyaan besar lainnya: mengapa Mimi tidak melaporkan Wilson yang hingga kini masih leluasa mengoperasikan gudang BBM ilegal menggunakan tangki berlogo perusahaan mereka? Mengapa justru media yang ditekan dan dituding merusak reputasi?

Isu ini kini bukan hanya menyeret nama Wilson, tetapi juga perusahaan, aparat, hingga kalangan pers. Situasi yang semakin runyam ini membuka tabir betapa kuatnya jaringan mafia BBM di Riau sekaligus menunjukkan rapuhnya perlindungan hukum terhadap kebebasan pers.

Publik kini menunggu langkah tegas aparat penegak hukum: apakah kasus ini akan dibongkar hingga tuntas, atau kembali hilang ditelan gelapnya bisnis haram BBM subsidi?

Komentar Via Facebook :